21 November, 2014

dan bahagia itu...


Kebahagiaan kadang adalah sesuatu yang selalu bikin cemas...

***

17 Oktober, 2013

catatan untuk yang menanti hujan

ada hal-hal yang tidak bisa saya ucapkan secara verbal, hanya mampir di ujung lidah tak mampu tuk mengucap....

jika saya tak lagi berjumpa hari, hal yang ingin sekali saya utarakan adalah...Terimakasih....

atas waktu
atas hadirmu
atas harimu

karena di ujung perpisahan hal yang tak terucap adalah terimakasih....

jika saya tak lagi bertemu hari, mungkin saya akan bersembunyi di hujan dengan harap berjumpa denganmu...dengan kamu yang selalu menanti hujan.

31 Desember, 2012

jalan berlubang

banyak lubang di jalan, dan saya harus menghindari jalan berlubang itu....
banyak lubang di jalan lubang yang menganga dan digenangi air curahan hujan semalam....

kehilangan itu seperti lubang di jalan sunyi; ada kenangan yang menggenang

saya selalu melewati jalan berlubang itu, sama ketika saya selalu terdiam didepan genangan kenangan


29 Desember, 2012

untuk kamu


hujan pun reda, lalu saya pun menjelma menjadi purnama hanya untuk melihatmu dari kejauhan...aaahh jarak....

tanyakan saja "sampai kapan aku mampu mencintaimu?" 
dengarlah baik-baik jawabku, "sampai besok!" 
dan jawaban itu akan saya ulang disetiap pergantian hari...setiap hari....

18 Desember, 2012

duduk saja disampingku

hai, apa kabarmu ? 

ahhh terlalu basa-basi, terlalu biasa...
pertanyaan itu terlalu biasa, pastinya kabarmu baik-baik saja, meskipun mungkin tidak tapi seperti yang saya kenal kamu pasti membuatnya baik-baik saja.

lalu bagaimana cara yang tidak biasa untuk menyapamu?

hari ini hujan turun lagi, dan tidak ada senja di langit, apa senja sudah habis?
oh mungkin senja sembunyi karena mungkin mau menyapamu dulu
masih ingatkah kamu untuk membawakan aku senja? tenang saja saya masih menunggu
masih menunggu senja itu, tapi jangan sampai kamu mencurinya dari langit, nanti kamu seperti Sukab yang dikejar-kejar dan nanti kamu dipukul orang-orang, sakit dan saya tidak mau sakit

hari ini hanya mendung saja,
dan saya menikmati rintiknya dari balik jendela ruang kantor saya yang sepertinya lebih pantas disebut gudang, banyak barang galeri dan apakah saya sudah pernah mengatakan bahwa saya sudah melukismu, melukis bayangmu dan menggantungnya didinding agar setiap saat saya bisa melihatmu?

hanya dengan cara itu saya bisa mengenangmu

hari ini mendung dan tidak ada senja....
ada hal yang ingin sekali aku lakukan bersamamu....
duduk dan menikmati senja...

bisakah kita hanya duduk berdua saja? meski dalam hening, dalam sunyi tanpa takut untuk merasa kehilangan?