05 November, 2012

ruangan......

entah harus dimulai darimana membersihkan kekacauan kemarin
badai datang menghantam pondokku, aku pikir semua akan baik-baik saja ternyata badai terlalu tangguh untuk dilawan...

harus dimulai darimana membersihkan ruangan ini?
mereka berkata "mulailah dari tempat tidurmu agar kau bisa terlelap dengan nyenyak"

bagaimana bisa aku memulai merapikan tempat tidur, disitu terlalu banyak cerita,  cerita yang aku bisikkan saat kata tak mampu menjangkaunya, dan aku belum ingin ceritanya selesai

mereka lalu berkata lagi "temboknya harus kau cat lagi agar ruangan ini bisa bersinar lagi"

aku lalu melihat tembok-temboknya, memang retak, dan catnya terkelupas, tapi ditembok itu ada coretan-coretan lukisan yang aku buat dengan bisik harap yang tak pernah sampai padanya...dan saya melukisnya berharap bisa sampai padanya kelak "aku tidak ingin mengganti catnya..." kataku

"mulailah dari lantainya kalau begitu" kata mereka dengan nada putus asa

lantainya, dilantai itu ada jejak-jejak waktu yang aku habiskan menantinya, ada bekas-bekas tapak kaki saat aku gelisah saat tak bisa menjangkaunya, ada bekas loncatan saat dia mengirim tanda bahwa kita akan baik-baik saja.
bagaimana bisa aku mengganti lantainya, terlalu banyak yang terukir dan butuh waktu untuk menggantinya...

"aku tidak bisa menemukan lantai pengganti yang cocok untuk ruangan ini" kataku

.....aku hanya tidak tahu harus memulai darimana, terlalu berantakan....apakah aku harus benar-benar merobohkan pondokku?
aku teringat dia masih membawa kunci yang kuberikan padanya, dia berkata bahwa dia masih menyimpannya, kalau begitu aku tidak akan melakukan perubahan apapun pada ruangan ini, dia akan kembali dan aku ingin dia masih mengenali ruanganku ini, aku takut saat dia kembali dia tidak mengenali ruangan ini lagi
lalu aku pun menutup pintu ruanganku, aku yakin dia akan kembali, suatu saat akan kembali dan membuka pintu ruangan ini dengan kunci yang aku berikan...
aku hanya butuh udara segar...............

Tidak ada komentar: