18 Desember, 2012

duduk saja disampingku

hai, apa kabarmu ? 

ahhh terlalu basa-basi, terlalu biasa...
pertanyaan itu terlalu biasa, pastinya kabarmu baik-baik saja, meskipun mungkin tidak tapi seperti yang saya kenal kamu pasti membuatnya baik-baik saja.

lalu bagaimana cara yang tidak biasa untuk menyapamu?

hari ini hujan turun lagi, dan tidak ada senja di langit, apa senja sudah habis?
oh mungkin senja sembunyi karena mungkin mau menyapamu dulu
masih ingatkah kamu untuk membawakan aku senja? tenang saja saya masih menunggu
masih menunggu senja itu, tapi jangan sampai kamu mencurinya dari langit, nanti kamu seperti Sukab yang dikejar-kejar dan nanti kamu dipukul orang-orang, sakit dan saya tidak mau sakit

hari ini hanya mendung saja,
dan saya menikmati rintiknya dari balik jendela ruang kantor saya yang sepertinya lebih pantas disebut gudang, banyak barang galeri dan apakah saya sudah pernah mengatakan bahwa saya sudah melukismu, melukis bayangmu dan menggantungnya didinding agar setiap saat saya bisa melihatmu?

hanya dengan cara itu saya bisa mengenangmu

hari ini mendung dan tidak ada senja....
ada hal yang ingin sekali aku lakukan bersamamu....
duduk dan menikmati senja...

bisakah kita hanya duduk berdua saja? meski dalam hening, dalam sunyi tanpa takut untuk merasa kehilangan?

 

Tidak ada komentar: