12 Agustus, 2011

"rindu angin" kata gadis penyuka hujan

bagaimana angin itu bisa datang dan pergi semaunya, apa dia tidak tau ada yang menanti belainya...aku rindu angin, ujar gadis penyuka hujan 
gadis penyuka hujan duduk saat senja mulai bersolek, merah, lalu menghitam, dalam dingin dia berbincang pada angin yang saat itu datang. berbincang tentang hari saat angin menyapanya, berbincang saat angin pergi dan harus pergi. gadis penyuka hujan berharap angin akan datang keesokan harinya seperti saat ini namun tidak seperti kemarin. 
"aku rindu angin" kata gadis penyuka hujan, maka pagi itu dia membuka pintu lebar-lebar, jendela lebar-lebar agar angin bisa masuk. kursi dan meja ditata tanpa bunga, tanpa taplak berenda, karena angin akan datang. sepasang kursi kayu dan meja bulat itu ada ditengah ruang. paku-paku di tembok kayu sudah kuat, pondok ini takkan roboh saat angin datang, karena pintu dan jendela sudah terbuka lebar. angin akan datang, harap gadis penyuka hujan. 
angin tidak datang, tidak hari itu, dan gadis penyuka hujan itu tetap menunggu, angin tidak datang lagi dan besok dan hari berikutnya dan berikutnya. gadis penyuka hujan mulai mengeluarkan barang-barang dari pondok kayunya. "meja dan kursi ini harus aku keluarkan, karena angin akan masuk dan butuh ruang yang lapang" pikir gadis penyuka hujan. 
angin tidak datang, dan tidak datang keesokan harinya, gadis penyuka hujan mulai membongkar pondoknya, mula-mula pintu rumah dicopot, lalu jendela agar angin bisa masuk dengan mudah. namun angin tetap tidak datang. 
keesokan harinya, gadis penyuka hujan pun membongkar pondoknya, atapnya dicopot, temboknya dirobohkan dan berharap angin akan datang. 
angin datang saat gadis penyuka hujan itu tak menyadari kedatangannya. "ah aku sudah tak mengenali tempat ini lagi" ujar angin, dan angin pun pergi. 

gadis penyuka hujan menunggu angin, namun angin tidak pernah datang. 
"rindu angin" kata gadis penyuka hujan

2 komentar:

Zulfadhli mengatakan...

Weseh-seh-menggerus. Haha

irine octavianti kusuma wardhanie mengatakan...

hahahha...tapi kamu raja nggerus hahhaha