22 September, 2011

senja terakhir yang aku lihat di wajahmu sore itu

senja terakhir yang aku lihat di wajahmu sore itu, saat kita duduk dipinggir rel kereta api di kota kecil yang sering kamu bilang kota perhentian dari hidup. senja itu turun menghias wajahmu yang pucat dan memberi warna pada kota kecil yang meremang dalam kegamangan menanti gelap.

belitan-belitan rindu itu menari-nari dalam sajak pikirku tentang kamu dan tentang senja sore itu, tanganmu dingin dan kamu berkata "tidak salah jika kamu rindu, sayang yang kamu rindu itu fana" dan kita terdiam, larut dalam sepi dan melebur dalam tarian senja yang mulai luruh dalam gelap.

dan sepi merambat menyedot bayang-bayang kelam, aku masih ingin menikmati senja, dan menikmati kamu, wajahmu yang berhiaskan senja. apa salah jika aku rindu? dan memang rindu itu fana, dan itu kamu....

hari ini aku duduk menikmati senja, senja yang turun dari langit dan entah mengapa gelap begitu lambat datang merayap.."tak seperti biasa" ujarku.
dan hari ini aku duduk menikmati senja, menikmati rasa rinduku pada kamu...ya kamu hilang bersama senja kemarin...............

Tidak ada komentar: